krisna

Jumat, 28 Januari 2011

Termokopel

Pada dunia elektronika, termokopel adalah sensor suhu yang banyak digunakan untuk mengubah perbedaan panas dalam benda yang diukur temperaturnya menjadi perubahan potesial/ tegangan listrik (voltase). Termokopel yang sederhana dapat dipasang, dan memiliki jenis konektor standar yang sama, serta dapat mengukur temperatur dalam jangkauan suhu yang cukup besar dengan batas kesalahan pengukuran kurang dari 1 °C.

Tersedia beberapa jenis termokopel, tergantung aplikasi penggunaannya:
  • Tipe K (Chromel (Ni-Cr alloy) / Alumel (Ni-Al alloy)) Termokopel untuk tujuan umum. Lebih murah. Tersedia untuk rentang suhu −200 °C hingga 1200 °C
  • Tipe E (Chromel / Constantan (Cu-Ni alloy))
  • Tipe E memiliki output yang besar (68 µV/°C) membuatnya cocok digunakan pada temperatur rendah. Properti lainnya tipe E adalah tipe non magnetik
  • Tipe J (Iron / Constantan) Rentangnya terbatas (−40 hingga +750 °C) membuatnya kurang populer dibanding tipe K 
  • Tipe J memiliki sensitivitas sekitar ~52 µV/°C
    Tipe N (Nicrosil (Ni-Cr-Si alloy) / Nisil (Ni-Si alloy)) Stabil dan tahanan yang tinggi terhadap oksidasi membuat tipe N cocok untuk pengukuran suhu yang tinggi tanpa platinum. Dapat mengukur suhu di atas 1200 °C. Sensitifitasnya sekitar 39 µV/°C pada 900°C, sedikit di bawah tipe K. Tipe N merupakan perbaikan tipe K. 
Termokopel tipe B, R, dan S adalah termokopel logam mulia yang memiliki karakteristik yang hampir sama. Ketiganya adalah termokopel yang paling stabil, tetapi karena sensitifitasnya rendah (sekitar 10 µV/°C)  biasanya hanya digunakan untuk mengukur temperatur tinggi (>300 °C).   

Elemen Pemanas

       Dalam tungku listrik yang menggunakan arus listrik membutuhkan sebuah elemen pemanas yang dapat menghantarkan listrik dan tahan akan suhu pemanasan yang tinggi. Dalam penggunaan elemen tersebut berdasarkan kandungannya ada dua jenis elemen pemanas yaitu nikrothal dan kanthal. Nikrothal yaitu elemen pemanas yang kandungannya terdiri dari nikel dan kromium dengan prosentase nikel 80% dan kromium 20%, nikrothal telah digunakan dan dikembangkan sebagai elemen pemanas dalam industri tungku pemanas seperti yang sering dijumpai pada peralatan-peralatan rumah tangga. Kanthal yaitu elemen pemanas yang baru ditemukan dan dikembangkan setelah nikrothal, kanthal elemen pemanas baru yang kandungannya terdiri dari alumunium, besi, dan kromium.
        Jika dilihat dari kinerja dan usia pemakaiannya kanthal lebih baik dibandingkan nikrothal, keuntungan kanthal diantaranya :
1. Temperatur maksimum yang lebih tinggi, bisa mencapai 1400 derajat Celcius.
2. Lebih awet, umur pemakainnya yang lebih panjang,
3. Mempunyai beban penggunaan/permukaan yang lebih panjang,
4. Berat jenis yang lebih rendah,
5. Tidak menghasilkan oksida, yang dapat mencemari pada bagian pemanasan.