NAMA : KRISNA AJI SATOSA
NPM : 38409011
KELAS : 3 ID05
MK : ANALISIS DAN ESTIMASI BIAYA
BIAYA ATAU COST
Biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam arti sempit biaya merupakan bagian daripada harga pokok yang dikorbankan didalam usaha untuk memperoleh penghasilan. Biaya dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian, diantaranya adalah sebagai berikut:
a) First or Investment Cost (Biaya Investasi) adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh investor dalam perolehan suatu investasi atau penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. Misalnya jasa bank, komisi broker, biaya legal dan pungutan lainnya dari pasar modal. Adapun contoh lainnya seperti pada usaha Laundry yang menyediakan mesin cuci, setrika, hanger, keranjang dan rak merupakan biaya investasi awal yang harus diperhitungkan.
b) Operation and Maintenance Cost (Biaya Operasi dan Pemeliharaan) adalah biaya yang dikeluarkan untuk pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas seperti beban penyusutan dan beban pemasaran. Biaya operasional pada usaha Laundry meliputi konsumsi tenaga kerja (makan dan rokok), biaya pemeliharaan mesin, biaya telepon, listrik, bahan baku misalnya deterjen, pewangi dan plastik.
c) Fixed Cost (Biaya Tetap) adalah biaya yang secara total tidak mengalami perubahan,walaupun ada perubahan volume produksi atau penjualan (dalam batas tertentu). Besar kecilnya biaya tetap dipengaruhi oleh kondisi perusahaan jangka panjang, teknologi dan metode serta strategi manajemen. Artinya menganggap biaya tetap konstan sampai kapasitas tertentu saja, biasanya kapasitas produksi yang dimiliki. Namun, untuk kapasitas produksi bertambah, biaya tetap juga menjadi lain. Contoh biaya tetap adalah seperti gaji, penyusutan aktiva tetap, bunga, sewa atau biaya kantor dan biaya tetap lainnya.
Variabel Cost (Biaya Variabel) adalah biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan, semakin besar volume kegiatan maka semakin besar pula jumlah total biaya variabel. Biaya variabel mengasumsikan hubungan linear antara biaya aktifitas tersebut. Artinya biaya variabel berubah-ubah secara sebanding (proporsional) dengan perubahan volume produksi atau penjualan. Sebagai contoh jika produksi pembuatan mobil meningkat sebesar 5%, maka biaya ban pun akan meningkat sekitar 5%.
d) Incremental or Marginal Cost
Biaya marjinal adalah kenaikan biaya yang harus dikeluarkan karena adanya tambahan barang yang diproduksi. Sedangkan, biaya inkremental dapat diartikan sebagai tambahan biaya total dari penerapan keputusan manajerial. Contoh pembelian mesin, bangunan dan lain-lain. Secara matematis, biaya marjinal dapat dirumuskan sebagai:
Biaya marjinal = perubahan biaya total/Perubahan kuantitas
Biaya marjinal = perubahan biaya total/Perubahan kuantitas
MC = ∆TC/∆Q
e) Direct Cost (Biaya Langsung) adalah biaya yang dapat dengan mudah ditelusuri ke objek biaya yang bersangkutan. Konsep biaya langsung lebih luas dari pengertian bahan langsung dan tenaga kerja langsung (Garisson: 2006). Pada usaha jasa wedding organizer, biaya langsung antara lain:
1) Biaya bahan baku
2) Biaya gaji karyawan
3) Biaya transportasi
4) Biaya sewa alat, tempat dan sound system
5) Biaya cetak undangan
Indirect Cost (Biaya Tidak Langsung) adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri dengan mudah ke objek biaya yang bersangkutan (Garisson:2002). Biaya tidak langsung usaha jasa wedding organizer, antara lain:
1) Biaya gaji konseptor
2) Biaya gaji manajer
f) Unit Cost (Biaya Satuan) adalah biaya yang dihitung untuk satu satuan produk pelayanan, diperoleh dengan cara membagi biaya total (TC) dengan jumlah/kuantitas output atau total output (TO) atau : UC = TC/TO. Contoh biaya satuan seperti rawat inap (kamar) kelas I, II, III, biaya satuan rawat jalan. Biaya satuan dipengaruhi oleh besarnya biaya total. Biaya satuan yang dihasilkan oleh hasil perhitungan berdasarkan pengeluaran nyata untuk menghasilkan produk dalam kurun waktu tertentu disebut biaya satuan aktual (Actual Unit Cost).
Total Cost (Biaya Total) adalah seluruh biaya yang menyangkut outcome (pengeluaran) yang dibayarkan oleh pelaku produksi (perusahaan/produsen) untuk membeli berbagai input (barang dan jasa) untuk keperluan kegiatan operasional produksi. Secara matematis total cost didefinisika sebagai hasil biaya dari penjumlahan antara biaya tetap (fixed cost) dengan biaya variabel (variable cost). Contoh, perusahaan melakukan pengkalkulasian total biaya produksi yang dikeluarkan.
TC = TFC+TVC
Dimana TFC = total fixed cost
TVC = total variable cost.
g) Recurring Cost (Biaya Berulang) adalah biaya yang secara berulang dikeluarkan menghasilkan produk yang sama dan berulang secara teratur. Contohnya setiap penambahan 1 unit output (mesin cuci), biaya yang ditanggung berulang atau bertambah sebesar biaya per unitnya.
Nonrecurring Cost (Biaya Tidak Berulang) adalah biaya yang tidak berulang, walaupun salah satu dapat bersifat komulatif dalam priode yang pendek.
h) Sunk Cost (Biaya Hangus) adalah biaya yang telah terjadi di masa yang lalu dan tidak mempengaruhi perkiraan biaya di masa yang akan datang dalam penentuan tindakan. Contoh: Saya telah melakukan pembayaran uang tanda (down payment) untuk pembelian mesin cuci X sebesar Rp.500.000. Kemudian saya tertarik dan membeli kontan mesin cuci Y. Pembelian mesin cuci Y ini tidak akan mengembalikan uang tanda (down payment) RP.500.000 itu.
Past Cost memiliki makna sama dengan Sunk cost dimana nilainya tidak dapat dihindari dan tidak dapat diubah melalui keputusan apapun, tidak peduli akan tidakan apapun yang diambil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar