krisna

Rabu, 02 Mei 2012

Sehat Itu Mahal



Saya mempunyai masalah dengan gigi saya. Dimana sebagian gigi seri bagian dalam tiba-tiba copot. Saya pun kaget dan takut kalau gigi depan saya copot. Apabila gigi depan tanggal, otomatis tingkat percaya dirinya akan berkurang. Olehkarena itu saya memberanikan diri untuk memperbaikinya dengan cara menambalnya ke dokter gigi.  
Hari Sabtu tanggal 28 April 2012, Saya pun bersiap-siap berangkat dari kosan daerah perumnas 2 ke kampus J3 tepatnya di daerah Kalimas Bekasi Timur untuk melaksanakan tugas saya sebagai mahasiswa. Saat itu, saya berangkat pukul 10.30, seperti biasa dilampu merah Mall Metropolitan sedikit macet, karena banyak orang yang liburan dengan berbelanja atau sekedar mencari suasana baru lepas dari banyaknya tugas sekolah, kuliah atau pun kantor.
Sampai di J3 sekitar pukul 11.15 dosen pun sudah ada, saat itu saya belajar Analisis keputusan sampai pukul  1 siang. Sesudahnya belajar saya meminta tolong ke teman dekat untuk mengantar saya ke dokter gigi. Teman saya memperkirakan bahwa biaya untuk tambal sekitar RP. 300 ribu.      
Saya dan teman berakat ke RS. X dan sampai pukul 2 siang. Saya langsung ke tempat gigi, kata susternya saya disuruh buat dahulu kartu pendaftarannya. Ternyata pendaftarannya cuma Rp. 6000, dibayarnya nanti di kasir. Saya pun disuruh menunggu di depan ruangan dokter gigi. Ternyata yang mempunyai masalah dengan gigi tidaklah sedikit, mulai dari anak kecil sampai orang dewasa pun banyak. Saya menunggu dari pukul 2.10 dan mendapat giliran pukul 5 kurang 10.
Saat masuk saya merasa sedikit takut, karena pemeriksaan ini adalah yang pertama saya lakukan. Doketer pun langsung menyuruh saya untuk berbaring di tempat yang sudah ada. Dokter melihat gigi saya, dan dia berkata: “ini sih karang gigi/flak gigi, dibersihkan/scalling aja y”. Saya hanya bekata “ia dok, gimana baiknya aja”. Dalam hati saya berkata “mudah-mudahan biaya pembersihannya bisa lebih murah dari tambal”.Proses scalling berlangsung sekitar 10 menit, dimana dokter melakukan pembersihannya dibantu seorang suster. Suster itu memegang selang untuk menyedot air yang ada dimulut saya. Tetapi kadang kala air yang keluar dari alat scalling itu tertelan kemulut saya, yang mengakibatkan prosesnya berhenti sejenak.
Setelah beres dan hasilnya pun rapi, saya pun disuruh ke kasir untuk membayarnya. Sang kasir membuat saya kaget, dia berkata “biayanya Rp. 496.000”. Uang di dompetpun tak cukup, lalu saya gunakan kartu atm saya. Bagi saya uang segitu bisa makan untuk beberapa minggu. Tapi mau bagaimana lagi, kesehatan juga bagian terpenting yang harus dipikirkan. Perlu disadari mencegah penyakit sebenarnya lebih murah dari pada mengobati, jadi kenapa kita tidak mencegah sebelum sakit itu datang pada kita. Dari peristiwa itu saya menyadari  bahwa sehat itu mahal.
Dari cerita saya diatas, saya mengajak anda dan orang yang anda sayangi untuk sama-sama menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan cara:
  1. Sikat gigi minimal 2 kali yaitu sesudah sarapan dan sebelum tidur malam.
  2. Gunakan sikat gigi yang berbulu halus dan pasta gigi berflouride.
  3. Sikat seluruh permukaan gigi selama 2 menit, dan berkumur cukup 1 kali.
  4. Kurangi makan makanan yang bergula dan lengket ( tidak lebih dari 2 kali diantara waktu makan ).
  5. Makan buah berserat sebagai pencuci mulut.
Semoga bermanfaat buat kita semua.

(Sumber: http://www.kesehatangigi.blogspot.com/2010/06/lebih-baik-mencegah-sebelum-sakit.html)